Diskusi
Hirono: 23 november 2015
Oleh : Frainto
Julian Kalumata
Ekonomi dalam
kebijaksanaan alkitabiah
Pendahulu
Prinsip ekonomi dunia telah berusaha menggeser pengertian ekonomi yang sesungguhnya. Bukan saja demikian, bahkan dunia ekonomi sekarang telah berusaha keras untuk menggeser semua bidang lainnya. Ekonomi merupakan bidang yang dianggap paling berkuasa dan paling ampuh di dunia. Ekonomi menjadi andalan dan penentu mati-hidupnya manusia. Berbekal format materialis-humanis ekonomi berkembang menjadi satu format penentu dunia. Bahkan sekarang ekonomi jauh lebih ditakuti ketimbang senapan atau rudal. Ancaman ekonomi dirasakan sebagai ancaman yang jauh lebih mematikan. Di dalam keadaan seperti ini, maka dunia berubah menjadi dunia yang berpusat pada ekonomi. Dunia berjuang untuk mencari kelebihan material dan mengejar keuntungan. Seluruh dunia dinilai dari ukuran ekonominya. Itulah penentu kesuksesan dunia. Lebih celaka lagi ketika kekristenanpun tercemar dengan ide materialisme seperti ini. Sekalipun alkitab berulang kali membicarakan tentang bahayanya berpusat pada uang dan mengejar uang, tetapi banyak orang kristen yang masih sulit untuk melepaskan diri dari opini dunia ini. Semakin canggih dan banyaknya teori ekonomi, dan semakin dipasarkan secara luasnya prinsip materialisme dan marketing, maka dunia kekristenan menghadapi ancaman serius dari indoktrinasi materialisme yang berusaha masuk kedalam gereja. Ditambah lagi dengan fakta banyaknya pemimpin-pemimpin gereja sendiri yang memang “money oriented” karena memang itulah yang menjadi basis pemilihannya. Banyak pemilihan majelis ditentukan oleh tingkat kekayaannya. Banyak pendeta yang sibuk mengkhotbahkan perpupuluhan untuk menggendutkan perutnya. Semua format ini menjadikan gereja semakin sekuler dan materialis. Tidak heran, akibatnya, gerejapun berpusat pada ekonomi.
Prinsip ekonomi dunia telah berusaha menggeser pengertian ekonomi yang sesungguhnya. Bukan saja demikian, bahkan dunia ekonomi sekarang telah berusaha keras untuk menggeser semua bidang lainnya. Ekonomi merupakan bidang yang dianggap paling berkuasa dan paling ampuh di dunia. Ekonomi menjadi andalan dan penentu mati-hidupnya manusia. Berbekal format materialis-humanis ekonomi berkembang menjadi satu format penentu dunia. Bahkan sekarang ekonomi jauh lebih ditakuti ketimbang senapan atau rudal. Ancaman ekonomi dirasakan sebagai ancaman yang jauh lebih mematikan. Di dalam keadaan seperti ini, maka dunia berubah menjadi dunia yang berpusat pada ekonomi. Dunia berjuang untuk mencari kelebihan material dan mengejar keuntungan. Seluruh dunia dinilai dari ukuran ekonominya. Itulah penentu kesuksesan dunia. Lebih celaka lagi ketika kekristenanpun tercemar dengan ide materialisme seperti ini. Sekalipun alkitab berulang kali membicarakan tentang bahayanya berpusat pada uang dan mengejar uang, tetapi banyak orang kristen yang masih sulit untuk melepaskan diri dari opini dunia ini. Semakin canggih dan banyaknya teori ekonomi, dan semakin dipasarkan secara luasnya prinsip materialisme dan marketing, maka dunia kekristenan menghadapi ancaman serius dari indoktrinasi materialisme yang berusaha masuk kedalam gereja. Ditambah lagi dengan fakta banyaknya pemimpin-pemimpin gereja sendiri yang memang “money oriented” karena memang itulah yang menjadi basis pemilihannya. Banyak pemilihan majelis ditentukan oleh tingkat kekayaannya. Banyak pendeta yang sibuk mengkhotbahkan perpupuluhan untuk menggendutkan perutnya. Semua format ini menjadikan gereja semakin sekuler dan materialis. Tidak heran, akibatnya, gerejapun berpusat pada ekonomi.
Definisi
Ekonomi
Pada umumnya dunia mengerti ekonomi sebagai suatu tindakan yang dimotori oleh kebutuhan. Jadi didalamnya ditekankan adanya tiga unsur penting, yaitu: produksi, konsumsi dan pertukaran. Kalau ketiga unsur ini terjadi, disitu sudah terjadi ekonomi.
Pada umumnya dunia mengerti ekonomi sebagai suatu tindakan yang dimotori oleh kebutuhan. Jadi didalamnya ditekankan adanya tiga unsur penting, yaitu: produksi, konsumsi dan pertukaran. Kalau ketiga unsur ini terjadi, disitu sudah terjadi ekonomi.
Alfred Marshall : ilmu
ekonomi adalah suatu studi tentang umat manusia dalam kehidupannya sehari-hari. Richard G. Lipsey :
ilmu ekonomi adalah suatu studi tentang pemanfaatan sumber daya yang langka
untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tak terbatas.
Alkitab: ilmu ekonomi
adalah studi tentang bagaimana mendayagunakan semua yang Tuhan percayakan
kepada manusia untuk bisa mempermuliakan Allah. (kej. 2:15; Mat. 25:14-30;
Kol.3:23).
Singkatnya: ekonomi
berasal dari kata ”oikos’’ ( rumah tangga) dan ‘’nomos’’ (aturan), yang secara
utuh berarti, mengatur rumah tangga. Ekonomi adalah tugas penatalayanan
(stewardship).
Penatalayanan (stewardship) berarti
pekerjaan menatalayani. Penatalayan adalah orang yang menatalayani,
disebut juga "juru kunci". Ada beberapa contoh dari
Alkitab. Dalam Kejadian 24 diterangkan bahwa Abraham mempunyai orang
kepercayaan untuk mengelola harta dan urusan rumah tangganya, yaitu Eliezer. la
adalah penatalayan atau juru kunci yang mengelola harta dan urusan itu sesuai
dengan kehendak Abraham, pemiliknya. Pekerjaannya disebut penatalayanan. "Mengelola"
berasal dari kata "kelola" yang berarti mengurus, mengatur,
menyelenggarakan; orang dengan tugas itu disebut "pengelola".
Penatalayan atau juru kunci ini disebut juga "kepala
rumah" (Kej. 43:16,19; 44:4), "kepala
istana" (Yes. 22:15), "mandur" (Mat.
20:8), "bendahara" (Luk. 16:1), "bendahara
negeri" (Rm. 16:23). Paulus dkk. menyebut diri sebagai hamba-hamba
Kristus yang mendapat kepercayaan mengenai rahasia Kristus (1 Kor. 4:1-2).
Tugas itu harus dilaksanakan dengan jujur. Seorang penatalayan yang tidak jujur
pasti dipecat/diganti (Yes. 22:15-25).
Perbedaan
dasar pinsip Ekonomi Alkitab dan dunia
1.
Orientasi pada Allah
Ekonomi
Alkitab mengajarkan prinsip yang sangat jelas, yaitu seluruh alam semesta dan
isinya adalah milik Allah yang perlu dikelola dan dipertanggungjawaban bagi
kemulian Allah. Semua perilaku ekonomi harus dikembalikan pada kehendak Allah.
Tidak ada perilaku ekonomi yang beres, yang keluar dari rencana Allah.
Sebaliknya, dunia justru mengajar untuk melakukan tindakan ekonomi tanpa
mempedulikan Allah, atau yang lebih para lagi justru menunggangi atau mejadikan
Allah sebagai alat ekonomi (agregat produksi). Disini manusia yang menjadi
pusat dan kebutuhan manusia yang menjadi intinya. Maka dalam format dunia,
ekonomi menjadi suatu bidang studi yang sangat huminis dan materialistis.
2.
Intinya pertanggungjawaban.
Ekonomi
alkitab mengajarkan prinsip pertanggungjawaban pengelolaan yang manusia lakukan
terhadap alam kepada Allah. Manusia tidak boleh menggarap alam semena-mena
untuk dirinya atau golongannya sendiri karena bukan manusia yang memiliki semua
itu. Dengan mempertanggungjawabkan semua ekonomi seturut perintah Allah, maka
kesejahteraan manusia bisa dijaga. Untuk itu, alkitab merupakan basis studi
ekonomi, bukanya semangat materialisme dan tuntutan kebutuhan manusia.
Sebaliknya, didalam sistem ekonomi dunia, pertanggungjawaban kepada Allah sama
sekali tidak pernah diperhitungkan. Akibatnya, manusia hanya menjadi
pelaku-pelaku ekonomi yang buas dan hanya mencari keuntungan bagi dirinya
sendiri. Tidak heran, dunia menjadi ajang pengrusakan akibat terjadinya
ketidakseimbangan pola ekonomi dunia. Di mana pertanggungjawaban global tidak
ditekankan, maka dunia akan semakin rentan menjadi rusak.
3. Penekanan
pola ekonomi spiritual
Ekonomi
Alkitab menekankan bahwa seluruh perilaku ekonomi merupakan keseimbangan antara
aspek rohani dan jasmani, bahkan menyangkut seluruh bagian kehidupan manusia,
yang bisa mempermuliakan Allah. Tetapi di dalam ekonomi dunia, seperti telah
terlihat di atas, jelas orientasi hanya pada aspek materi dan mengabaikan aspek
rohani sama sekali. Ekonomi seolah-olah menjadi bidang yang split atau terpisah
dari dunia rohani, bahkan ada kecenderungan dikontraskan satu dari yang lain.
Melalui perumpamaan bendahara yang tidak jujur, Alkitab mau menyatakan bahwa
materi harus bisa dipakai sebagai alat rohani. Hanya dengan cara itu barulah
seluruh keseimbangan bisa dicapai. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa kita harus
mencari kerajaanAllah dan kebenaran-Nya terlebih dahulu, barulah semua hal
lainnya akan ditambhkan kepada kita.
Dalam aspek ini, Alkitab sama sekali tidak
mengajarkan bahwa kita harus anti materi dan hanya mempedulikan aspek rohani
saja. Tetapi kita harus menjaga keseimbangan, dimana aspek rohani menjadi
bagian penting yang tidak bisa dilepaskan dari aspek materi di dalam ilmu ekonomi.
Dengan demikian kita baru bisa menjadi penatalayan ekonomi yang baik.
Variabel
Ekonomi
Sebagai anak Tuhan, kita harus melihat ekonomi secara berbeda. Ada variabel-variabel yang harus kita perhitungkan dan sangat menentukan di dalam pola dan perilaku ekonomi kita. Ketaatan Sebagai seorang penatalayanan harta Allah, maka kunci pertama yang harus kita perhitungkan adalah sejauh mana ketaatan kita di dalam menjalankan tugas ini kepada Allah. Pelaku ekonomi yang tidak mau taat kepada Allah, pasti tidak akan pernah menikmati kehidupn ekonominya dengan baik, karena di situlah kunci seluruh tugas ekonomi. Di dalam Mat : 25, Tuhan Yesus memberikan hukuman keras kepada orang yang tidak mau menjalankan tugasnya.
2. Kejujuran
dan Integritas
Hal kedua yang justru menjadi prinsip ekonomi
adalah kejujuran dan integritas di dalam menjadi penatalayan Allah. Tidak ada
cara lain yang bisa membuat ilmu ekonomi bisa berjalan dengan baik kecuali
melalui sistem yang jujur dan terintegritas baik. Di mana terdapat
ketidakjujuran, maka seluruh penatalayan akan hilang arah dan keseimbangannya.
Pasti akan terjadi kerusakan dimana-mana. Dan ilmu ekonomi yang sejati adalah
ekonomi yang disoroti oleh Allah pemilik alam semesta, yang menuntut kejujuran
dan integritas dari setiap orang yang diberi-Nya hak untuk mengelola alam
milik-Nya.
3. Kebajikan
Motivasi
dasar Allah di dalam memberikan semua alam semesta ini kepada manusia adalah
agar manusia bisa hidup bahagia dan sejahtera. Inilah kebajikan Allah yang
dinyatakan kepada manusia. Oleh karena itu, manusia harus juga menjalankan
prinsip kebajikan di dalam melakukan ilmu ekonomi. Ketika ekonomi sudah
kehilangan sifat manusiawinya, ekonomi akan menjadi suatu perilaku yang kejam
sekali. Barulah belakangan ini orang-orang mulai semakin menyadari bahwa
ekonomi telah tidak lagi memanusiakan manusia, bahkan ada ide bahwa manusia
adalah makhluk ekonomis. Artinya, manusia hanya dinilai berdasarkan aspek
ekonomi. Manusia bahkan di atas ekonomi, tetapi manusa justru sudah menjadi komoditi
ekonomi. Dari sini timbul banyak sekali masalah yang menyengsarakan manusia.
4. Etika
Ekonomi Kristen
Bagi Alakitab, ekonomi harus menjadi alat bagi
kemuliaan Tuhan. Oleh karena itu, etika ekonomi harus sejalan dengan etika
Kristen. Dalam kasus ini,etika ekonomi tidak bisa didualiasmekan dengan etika
Kristen. Salahlah pandangan bahwa etika ekonomi tidak bisa dan tidak mungkin
bisa sejalan dengan etika Kristen, karena di dalam ekonomi ada kaidah-kaidah
yang harus bertentangan dengan iman Kristen. Misalnya, di dalam ekonomi
ditekankan hukum “demand and supply” (permintaan dan penyediaan). Jika
penyediaan sedikit dan permintaan banya, maka harga akan naik. Akibatnya,
seringkali suatu produk alam dibuang atau dimusnahkan demi untuk menaikkan
harga barang (mempersedikit persediaan), padahal begitu banyak orang yang
kelaparan dan membutuhkan bahan tersebut. Di sini, etika ekonomi harus
dikembalikan kepada kebenaran Alkitab, atau ekonomi hanya menjadi alat sebagian
orang. Ini terjadi baik di dalam ekonomi sistem kapitalis ataupun sistem
sosialis. Baik di dalam pola perdangan bebas, ataupun dalam sistem akonomi
terkontrol. Tidak pernah ekonomi memperjuangkan kesejahteraan masyarakat luas,
tetapi hanya menyejahterakan segolongan tertentu manusia, entah yang beruang
atau berkekuasaan.
Kesimpulan
dan penutup
Prinsip ekonomi dunia
harus dikembalikan kepada jalur kebenaran Alkitab, karena tanpa tidak ada
kemungkinan ekonomi dunia akan membereskan seluruh kehidupan manusia dan
membawa manusia kepada kesejahteraan yang sejati. Prinsip ekonomi harus
ditundukkan di bawah kebenaran firman Tuhan, karena seluruh basis ekonomi
sebenarnya bergerak di dalam dunia milik Tuhan yang harus dipertanggungjawabkan
kepada Tuhan. Oleh karena itu, pengelolaannya harus sesuai dengan kehendak
Tuhan.
Prinsip ekonomi harus berada di bawah etika firman. Tidak ada dualisme antara bidang ekonomi dan pengenalan firman, antara etika Kristen dan etika ekonomi. Seorang Kristen yang Tuhan letakkan di dunia ekonomi harus berjuang keras untuk menjalankan panggilannya menyatakan kebenaran di dunia ekonomi. Kita perlu jelas akan panggilan Tuhan ini. Kita bukan anak-anak setan dan sifat kedagingan yang penuh nafsu. Oleh karena itu, kebenaran Allah harus dinyatakan secara serius.
Prinsip ekonomi harus berada di bawah etika firman. Tidak ada dualisme antara bidang ekonomi dan pengenalan firman, antara etika Kristen dan etika ekonomi. Seorang Kristen yang Tuhan letakkan di dunia ekonomi harus berjuang keras untuk menjalankan panggilannya menyatakan kebenaran di dunia ekonomi. Kita perlu jelas akan panggilan Tuhan ini. Kita bukan anak-anak setan dan sifat kedagingan yang penuh nafsu. Oleh karena itu, kebenaran Allah harus dinyatakan secara serius.
Ayat acuan:
2 tim. 3:1-2” 1. Ketahuilah
bahwa pada hari-hari terakhir akan datang masa yang sukar. 2. Manusia
akan mencintai dirinya sendiri dan menjadi hamba uang. Mereka akan membual dan
menyombongkan diri, mereka akan menjadi pemfitnah, mereka akan berontak
terhadap orang tua dan tidak tahu berterima kasih, tidak mempedulikan agama,
1 tim. 6:9-10’’ 9. Tetapi mereka yang
ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat dan ke dalam
berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan
manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. 10. Karena akar segala
kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah
menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Luk.
16:1-9’’ 1. Dan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Ada seorang kaya
yang mempunyai seorang bendahara. Kepadanya disampaikan tuduhan, bahwa
bendahara itu menghamburkan miliknya. 2. Lalu ia memanggil
bendahara itu dan berkata kepadanya: Apakah yang kudengar tentang engkau?
Berilah pertanggungan jawab atas urusanmu, sebab engkau tidak boleh lagi
bekerja sebagai bendahara. 3. Kata bendahara itu di dalam hatinya: Apakah yang harus aku
perbuat? Tuanku memecat aku dari jabatanku sebagai bendahara. Mencangkul aku
tidak dapat, mengemis aku malu. 4. Aku tahu apa yang akan aku perbuat, supaya apabila aku dipecat
dari jabatanku sebagai bendahara, ada orang yang akan menampung aku di rumah
mereka. 5. Lalu ia memanggil seorang demi seorang yang berhutang kepada
tuannya. Katanya kepada yang pertama: Berapakah hutangmu kepada tuanku? 6. Jawab orang itu:
Seratus tempayan minyak. Lalu katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu,
duduklah dan buat surat hutang lain sekarang juga: Lima puluh tempayan. 7. Kemudian ia berkata
kepada yang kedua: Dan berapakah hutangmu? Jawab orang itu: Seratus pikul
gandum. Katanya kepada orang itu: Inilah surat hutangmu, buatlah surat hutang
lain: Delapan puluh pikul. 8. Lalu tuan itu memuji bendahara yang tidak jujur itu, karena ia
telah bertindak dengan cerdik. Sebab anak-anak dunia ini lebih cerdik terhadap
sesamanya dari pada anak-anak terang. 9. Dan Aku berkata
kepadamu: Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan Mamon yang tidak jujur,
supaya jika Mamon itu tidak dapat menolong lagi, kamu diterima di dalam kemah
abadi."
Daftar pustaka:
https://www.google.co.id/search?q=alkitab&oq=alkita&aqs=chrome.1.69i57j0l2j69i60l3.4295j0j7&sourceid=chrome&espv=2&es_sm=93&ie=UTF-8
cek sini juga..
https://asalusulvalak.blogspot.co.id/
http://pengantarmanajemenprojek.blogspot.co.id/
Jumba Casino - HCM Hub
BalasHapusJumba Casino. Contact 대구광역 출장마사지 Information. Jumba Casino provides more than 1000 창원 출장안마 slot and video poker games. 경산 출장안마 Jumba Casino. Jumba 당진 출장샵 Casino 충주 출장마사지 Logo. Jumba Casino